PROGRAM KERJA PEMA BIDANG INFOKOMPuji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha atas cinta dan kasihnya para pengurus PEMA FISIP USU periode 2. Sangat disayangkan apabila suatu organisasi kampus yang besar seperti PEMA FISIP USU mendapat respon negatif bahkan diacuhkan oleh masyarakat kampusnya, terutama para mahasiswa akibat pertukaran informasi dan jalinan komunikasi yang minim. Oleh karena itu kami dari bidang Informasi dan Komunikasi PEMA FISIP USU periode 2. PEMA FISIP USU. Adapun program kerja yang akan kami lakukan: 1. Membuat account jejaring sosial (Facebook dan Twitter) PEMA FISIP USU Landasan Pemikiran : Perkembangan teknologi informasi dewasa ini menghasilkan situs- situs jejaring sosial yang semakin popular dikalangan masyarakat, khusunya mahasiswa. Komunikasi di dunia maya terasa lebih efisien karena ruang dan waktu tidak jadi penghalang untuk berkenalan satu sama lain. Pembuatan account yang tidak rumit, biaya yang ekonomis, serta penyajian yang menarik juga turut mendorong popularitas situs jejaring sosial. Seperti yang kita ketahui Facebook dan Twitter merupakan situs jejaring sosial yang cukup popular di Indonesia. Ini merupakan media yang sangat baik untuk kembali memperkenalkan dan mensosialisasikan kegiatan PEMA kepada masyarakat kampus melalui situs jejaring sosial ini. Kami merasa tidak cukup menggunakan Facebook maupun Twitter untuk mensosialisasikan serangkaian informasi maupun kegiatan PEMA FISIP. PEMA FISIP membutuhkan situs formal yang memuat struktur kepengurusan, visi dan misi, program kerja, informasi kemahasiswaan, tulisan- tulisan yang telah diseleksi, maupun karya- karya mahasiswa lainnya. Pembuatan situs formal seperti web blog memiliki nilai lebih dibandingkan situs jejaring sosial. Lokasi yang strategis menjadi keberhasilan dari media ini. Bahkan tidak jarang media ini menjadi lahan “subur” untuk memasang iklan dengan tujuan memperoleh profit. Kami merasa perlu membuat mading PEMA FISIP USU di lokasi kampus yang dapat menampung berbagai informasi berupa selebaran. Faktor biaya yang lebih ekonomis dibandingkan dua media online yang sebelumnya juga menjadi faktor pendukung. Informasi yang diberikan di media ini merupakan hasil dari pengamatan PEMA FISIP USU mengenai permasalahan seputar kampus maupun isu- isu lainnya. Sehingga media dapat mewakili pemikiran PEMA FISIP USU. Hal ini menjadi pembeda dari media informasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Rapat Koordinasi Nasional ini dilaksanakan dengan mengambil tema “Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi. Program Bidang Kominfo antara Pusat dan. Pelaksanaan BINTEK Penerapan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Seksi Pemberdayaan Teknologi. Kerja dan Transmigrasi; Kantor. PROGRAM KERJA WAKASEK SMA NEGERI 1 SEMPARUK TAHUN PELAJARAN 2013-2014 BIDANG HUMAS. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Sumber Daya Manusia (SDM) Usaha Dana (USDA). Tujuan utamanya adalah menjalankan program kerja yang telah tersusun tanpa melibatkan subyek NON HIMAFORKA. PROGRAM KERJA PENGURUS FKDKM KS GRUP PERIODE 2012. BIDANG DIKLAT DAN DAKWAH 1. Bekerjasama dengan sekertaris mengkoordinir publikasi dan informasi kegiatan forum.
![]() Kiranya dapat terlaksanakan sebagaimana mestinya demi kemajuan PEMA FISIP USU. Senin, 25 Oktober 2010. Pengembangan Sumberdaya manusia di bidang informasi dan komunikasi; Pengembangan kerjasama informasi dengan media. ANGKUTAN UMUM Trans SARBAGITA; ATCS; Kebijakan; Landasan. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP. Informasi, Bidang Hubungan Antar Lembaga dan. Ilmu Komunikasi: Bidang- bidang Komunikasi. Pendahuluan. Pada bagian ini kita kaji tentang karakteristik komunikasi massa yang oleh banyak orang hanya dibatasi pada “komunikasi berhadapan dengan massa” atau “komunikasi berhadapan dengan orang banyak” atau “berpidato di hadapan dengan orang banyak”. Dalam bahasa Inggris, untuk menyebut “komunikasi berhadapan dengan massa atau publik” ini digunakan istilah “public speaking” - -- misalnya, seorang kandidat presiden yang sedang berpidato di hadapan massa pendukungnya di sebuah lapangan terbuka. Di sini, dalam studi komunikasi, komunikasi massa selalu dimengerti sebagai “komunikasi dengan menggunakan media massa”. Jika kita menyebut media massa, yang ditunjuk surat kabar, majalah atau tabloid, yang dikelompokkan ke dalam media cetak; atau radio dan televisi, yang keduanya disebut media elektronika. Media massa juga biasa disebut sebagai “media”, saja. Frasa “komunikasi massa” kita adopsi dari istilah bahasa Inggris “mass communication”, atau komunikasi media massa (mass media communication), yang berarti komunikasi dengan menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated”- -- komunikator tak dapat bertatap langsung dengan khalayak. Komunikasi massa yang dimaksud di sini bukan semata- mata komunikasi dengan bantuan teknologi radio, televisi, atau teknik- teknik modern lainnya. Meskipun teknologi modern selalu digunakan dalam proses komunikasi massa, tetapi penggunaan alat- alat teknis ini tidak selalu menunjukkan komunikasi yang disebut komunikasi massa . Komunikasi massa, sebagaimana digunakan di sini, bukan semata- mata suatu sinonim untuk komunikasi dengan bantuan radio, televisi, atau teknik- teknik modern lainnya. Ilustrasi berikut bisa lebih menjelaskan hal ini. Suatu penyiaran televisi oleh stasiun televisi kepada masyarakat luas mengenai konvensi politik, misalnya, merupakan komunikasi massa; tetapi siaran dalam sirkuit tertutup di mana operasi- operasi industri dimonitor melalui layar pesawat televisi oleh seorang ahli mesin, tidak bisa dikatakan sebagai komunikasi massa. Mengambil contoh yang lebih nyata, film “Pearl Harbour” yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi kita adalah komunikasi massa, tetapi rekaman video film mengenai pernikahan anak Pak Noyo dengan putri Pak Genggong yang diputar di ruang keluarga, bukan komunikasi massa. Kedua, media di atas menggunakan teknik yang sama- -- transmisi elektronik dari gambar di satu fihak, dan perekaman film di fihak lain. Meski begitu, salah satu diantaranya tidak menerangkan atau menunjukkan komunikasi massa. Bukan komponen- komponen teknis dari sistem komunikasi modern itu yang membedakannya sebagai media massa. Komunikasi massa merupakan jenis khusus dari komunikasi sosial yang melibatkan berbagai kondisi pengoperasian, terutama sifat khalayak, sifat bentuk komunikasi, dan sifat komunikatornya . Contoh lain yang relevan adalah telepon. Meskipun telepon membuat orang bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan jarak geografis yang secara teoritis tak terbatas, tetapi alat komunikasi modern ini juga bukan komunikasi massa. Telepon bukan komunikasi massa sebab audiensnya tidak dalam jumlah besar dan tidak beragam- -- yang merupakan salah satu karakteristik institusi media yang penting. Orang- orangnya juga bukan komunikator profesional. Ini berarti, ada beberapa syarat agar suatu format komunikasi disebut komunikasi massa atau institusi media. Syarat- syarat itu akan memberikan karakteristik khusus pada institusi media, yang membedakannya dengan format komunikasi yang lain (misalnya komunikasi antarpersona atau komunikasi organisasional), dan dengan institusi lain (misalnya dengan institusi pemerintah, pengadilan, atau keluarga). Memahami media dengan pendekatan institusional ini dilakukan agar fenomena media yang kompleks ini dapat dijelaskan secara komprehensif. De. Fleur/Dennis, misalnya, mengatakan “komunikasi massa adalah proses di mana komunikator professional menggunakan media untuk pesan secara luas, cepat dan kontinyu untuk menimbulkan makna yang diharapkan pada audience yang besar dan beragam dalam upaya mempengaruhinya dalam beragam cara.” Hal serupa juga dikatakan Janowitz (1. Dari sini kita bisa melihat komponen- komponen dalam komunikasi massa, yang mencirikan sifat khusus institusi media : 1. Salurannya, tidak lagi terdiri dari hubungan antar manusia, alat- alat ekspresi atau pancaindera, tetapi mencakup alat- alat dengan sistem penyebaran yang berdasarkan teknologi. Sistem- sistem ini tetap memiliki komponen- komponen social, karena terikat pada hokum, adapt istiadat dan harapan- harapan masyarakat. Pesan- pesan dalam komunikasi massa bukan merupakan sesuatu yang unik, dapat diulang- ulang dan seringkali sangat kompleks sifatnya. Proses komunikasi dalam komunikasi massa berlangsung dengan menggunakan media massa. Media massa dengan demikian, maka proses ini akan lebih kompleks bila dibandingkan dengan, misalnya, komunikasi antar persona. Komunikator profesional. Diantara beberapa komponen dalam proses komunikasi massa. Komunikator professional adalah sebuah tim, yang terdiri dari orang- orang yang berperan memproduksi proses komunikasi massa. Dengan demikian, komunikator professional adalah “orang- orang media” itu sendiri atau dari institusi lain yang membentuk pesan dalam suatu format yang dapat ditransmisikan melalui media massa. Umumnya mereka ada di rumah produksi (production house), perusahaan atau biro iklan. Penjaga Gawang (Gatekeeper)Komunikator profesional memiliki fungsi yang dikonsepsikan sebagai “penjaga gawang” (gatekeeper). Penjaga gawang adalah orang yang- -- dengan memilih, mengubah, dan menolak pesan- -- dapat mempengaruhi aliran informasi kepada seseorang atau sekelompok penerima. Keputusan penjaga gawang mengenai informasi mana yang diterima dan ditolak dipengaruhi oleh banyak variable. Cepat dan Kontinyu. Tahap ketiga dari proses komunikasi masa adalah menggerakkan pesan untuk mengatasi hambatan ruang dan waktu. Dikatakan, media massa dapat mengatasi ruang dan waktu. Ini berarti, pengiriman pesan- pesan media massa, lebih dari media anatra personal, dilakukan secara cepat dan menyebar dalam jangkauan yang luas. Pada media cetak, penyebaran pesan tidak begitu cepat, setidak- tidaknya tidak secepat media elektronika. Dengan teknologi komunikasi, dunia menjadi apa yang oleh Marshall Mcluhan sebagai . Penyebab utamanya adalah satelit komuknikasi. Satelit komunikasi menerima, memperkuat, dan mentransmisi sinyal suara, musik, TV, telepon, telegraf dan data dari titik ke titik lain di bumi. Wilayah liputannnya mencapai hingga 2/5 permukaan bumi, dan dapat menhubungkan informasi dari stasiun bumi ke satu atau banyak stasiun bumi yang lain. Dikatakan kontinyu karena media massa bekerja secara ajeg. Ada periodesasi dan terus menerus. Surat kabar harian terbit setiap hari, majalah terbit setiap bulan, misalnya. Radio dan televisi menyiarkan program setiap hari, dalam rata- rata 2. Keragaman Audiens. Pesan menjangkau audiens yang luas dan beragam, yang menyertai media dengan cara yang selektif. Karena sifatnya yang umum, audiens media bisa sangat beragam, tidak memandang status sosial, tingkat pendidikan, agama, suku, ras, dan segala macam pengelompokan social. Hal ini terlihat dari, misalnya bahsa yang digunakan. Sebisa- bisanya bahasa media harus dapat dipahami oleh semua anggota audiens pada semua tingkat intelektualitas. Sebagai contoh, semua orang tahu bahwa Koran Kompas mengambil sekmen kelas menengah ke atas, baik secara intelektual maupun ekonomis. Sementara Pos Kota mengambil sekmen masyarakat bawah. Disamping itu ada sekmentasi yang didasarkan atas jenis kelamin, usia dan hoby. Ada media yang ditujukan khusus kepada perempuan (majalan Femina, Tabloid Nova), dan ada yang khusus untuk laki- laki (Majalah Matra). Individu anggota audiens menginterpretasikan pesan dengan cara sesuai dengan makna berdasarkan pengalamnnnya yang diharapkan kurang lebih sama dengan yang diakui komunikator professional. Makna ada pada audiens bukan pada komunikator. Oleh karena itu pesan –pesan media selalu diinterpretasikan oleh audiens berdasartkan simpanan prengetahuan yang ada pada mremori masing- masing individu. Jarang terjadi makna yang dimaksudkan oleh komunikator sama persis dengan makna hasil interpretasi audiens. Untuk mendekati ’persamaan’ itu, komunikasi harus berlangsung timbal balik, terjadi dialog. Di sisi lain, makna juga dibentuk secara social, secara intersubjektif. Karena itu, makna dalam satu budaya tertentu bisa berbeda dengan makna dari komunitas budaya yang lain. Pengaruh. Sebagai hasil pengalaman makna ini anggota audiens dipengaruhi dalam suatu cara, bahwa komunikasi memiliki pengaruh. Pengaruh komunikasi biasanya dikonsepsikan sebagai dampak. Baik dalam komunikasi interpersonal, komunikasi organisasional, komunikasi publik maupun komunikasi massa. Sebuah berita, misalnya, menyebutkan : seorang anak usia belasan tahun melakukan perampokan karena beberapa kali menonton film kekerasan di televise. Dalam kehidupan sehari- hari, fenomena dampak media banyak kita jumpai. Misalnya, gadis- gadis menggunakan shampoo merk tertentu karena merek tersebut diiklankan di televise; atau, kita membatalkan pergi ke sebuah kota karena media massa memberitakan bahwa kota tersebut dilanda kerusuhan.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2017
Categories |